NEWS & EVENTS

WIRA JASA ANGKASA RAIH LISENSI SAN MARINO

WJA berkolaborasi dengan CEOJetset, May 18, 2018

WIRA JASA ANGKASA RAIH LISENSI SAN MARINO

Wira Jasa Angkasa (WJA) selalu berupaya meningkatkan kapabilitasnya, salah satunya adalah mendapatkan pengakuan otoritas dari luar negeri. Komitmen ini ditunjukkan dengan diraihnya sertifikasi dari negara San Marino. Bentuk pencapaian ini diraih oleh WJA dengan San Marino yang mengeluarkan sertifikasi untuk perawatan dan perbaikan pesawat-pesawat yang teregistrasi di negara tersebut, di antaranya jenis pesawat Embraer Legacy 600/650.

"WJA dibantu oleh partner kami yakni CEOJetset selaku operator dari Embraer Legacy dengan registrasi T7 untuk mendapatkan sertifikasi San Marino Civil Aviation Authority atau dikenal SM CAA. Dari hasil observasi WJA, di Indonesia ada beberapa operator yang mengoperasikan pesawat yang bersertifikasi San Marino. Dan kemungkinan akan bertambah banyak. Melihat kondisi pasar tersebut, WJA akan terus mengoptimalkan lisensi sertifikasi, kualitas layanan dan dari sisi komersil juga tentunya agar dapat meningkatkan revenue" ujar Sudrazat, selaku Direktur PT. Wira Jasa Angkasa.

Ke depan, ada dua proyeksi yang sedang difokuskan oleh WJA. Pertama, setelah berhasil meraih sertifikasi dari Cessna dan San Marino, WJA akan tetap mengejar approval dari FAA. Targetnya, sertifikasi tersebut akan terealisasikan tahun ini. Selain itu, WJA juga sedang bersiap untuk mendapatkan lisensi Bermuda dan Cayman. Lisensi dari kedua negara tersebut tak jauh berbeda denngan San Marino, hanya saja WJA masih menilai tingkat jumlah populasi dan visibilitas pesawat yang dioperasikan oleh operator Indonesia yang menggunakan registrasi kedua negara tersebut. "Kami juga melihat potensi ini, artinya termasuk dalam pantauan dan evaluasi internal kami. Semakin banyak pengakuan dari Internasional, maka kami akan dapat lebih memudahkan operator untuk melakukan perawatan," katanya.

Proyeksi kedua, WJA saat ini tengah menjajaki dan mengkalkulasi pengadaan fasilitas MRO di Sentani. Diakui Sudrazat, pembangunan sempat terhambat terkait kejelasan otoritas di Sentani. "Kami menunggu kewenangan pengelolaan di sana, lalu kami akan mengajukan perizinan. Semuanya tetap berjalan dan WJA telah memenuhi standar requirements yang ada, tinggal penentuan lokasinya saja. Prinsip kami, tetap harus cost effective," lanjutnya. Ya, tak dapat dipungkiri, industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) semakin gencar dikembangkan. Kompetisi pun semakin ketat. Sudrazat memandang bahwa WJA sebagai salah satu pelaku MRO yang harus terus menerus menginisiasi program-program jangka pendek, menengah hingga jangka panjang. "Saya tak bisa memungkiri bahwa revenue, income dan target adalah challenging utama. Kami harus cari dan menangkap pasar secara cepat dan tepat, meletakkan pondasi dan di sisi lain harus melakukan pengembangan, baik dari segi proses, pelayanan utama maupun purna jual. Apalagi mengingat usia WJA yang baru tiga tahun, tiga langkah ini harus dikerjakan secara simultan. Kami optimistis semuanya bisa tercapai," Sudrazat menambahkan.

 

Sumber: Travia Magazine (dengan perubahan konten)

WJA UPDATE
  • 14 Sep 2018 FEDERAL AVIATION ADMINISTRATION UNDER PART 145 CERTIFICATE More +
  • 14 Sep 2018 CERTIFICATE EMBRAER FULL AUTHORIZED SERVICE CENTER More +
  • 18 May 2018 Wira Jasa Angkasa Raih Lisensi San Marino More +
  • 17 May 2018 Quality Control Menjadi Lebih Optimal More +
  • 25 Apr 2018 Wira Jasa Angkasa Short Video Company Profile More +